Al-Mufarridun, orang yang banyak berdzikir. Ini keutamaannya.
Hadits #1436
وعَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رسُولُ الله – صلى الله عليه وسلم – : (( سَبَقَ المُفَرِّدُونَ )) قالوا : وَمَا المُفَرِّدُونَ ؟ يَا رسولَ الله قَالَ: (( الذَّاكِرُونََ اللهَ كثيراً والذَّاكِرَاتِ )) . رواه مسلم.
وَرُوي : (( المُفَرِّدُونَ )) بتشديد الراءِ وتخفيفها والمشهُورُ الَّذِي قَالَهُ الجمهُورُ : التَّشْديدُ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Telah mendahului al-mufarridun (orang-orang yang menyendiri dalam ibadah).” Para sahabat bertanya, “Siapakah al-mufarridun itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Laki-laki dan perempuan yang banyak berdzikir kepada Allah.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 2626]
Diriwayatkan Al-Mufarridun dengan ra’ ditasydid dan ada yang menyatakan tidak ditasydid. Namun yang masyhur adalah yang dikatakan oleh jumhur ulama yaitu menggunakan tasydid.
Faedah Hadits:
- Disunnahkan merutinkan dzikir karena dzikir adalah amalan yang paling afdal disibukkan oleh hamba setelah yang fardhu.
- Siapa saja yang merutinkan dan memperbanyak dzikir berarti ia telah mendahului yang lainnya. Tidak ada yang bisa mengunggulinya kecuali ada yang berdzikir semisal atau lebih afdal daripada itu.
- Cara mendapatkan ilmu bisa dengan metode tanya jawab.
- Asal dari al-mufarridun adalah orang yang berpisah dari orang sekitarnya lantas ia terus berdzikir kepada Allah. Namun yang dimaksudkan dalam hadits adalah orang yang banyak berdzikir kepada Allah.
Referensi:
- Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin. Cetakan pertama, Tahun 1430 H. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. 2:459-460.
- Kunuz Riyadh Ash-Shalihin. Cetakan pertama, Tahun 1430 H. Penerbit Dar Kunuz Isybiliyya. 17:160.
- Syarh Riyadh Ash-Shalihin. Cetakan ketiga, Tahun 1427 H. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin. Penerbit Madarul Wathan. 5:518.
—
Disusun di Perpus Rumaysho, 8 Jumadal Ula, Kamis siang
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Rumaysho.Com